Senin, 09 Desember 2013
Browse Manual »
Wiring »
dewi
»
puisi
»
subowo
»
Puisi Puisi Dewi Subowo
File under >> Puisi Sakit Hati >> Puisi Putus Cinta >> Puisi Persahabatan >> Puisi Kangen
Puisi Puisi Dewi Subowo
1095 HARI Detik terus berlalu melewati waktu Tanpa terasa telah 1095 hari aku lalui selama itu aku telah kehilangan belahan jiwaku 1095 hari aku selalu mencoba mencari pengganti dirimu Tapi cinta ini tetap bicara tentangmu Hati ini tidak bisa membohongi pikiranku Ruang dalam hatiku selalu dipenuhi rasa rindu yang mendalam tentangmu 1095 hari akan terus bertambah kian hari Dalam hati kadang bertanya Sampai hari keberapa semua ini akan berakhir dan hilang Tidak mungkin untuk mengharapkan engkau kembali Kebahagianmu adalah diatas segalanya dengan duniamu Aku hanya bisa mencari terus mencari Hati yang bisa menggantikan dirimu sebagai belahan jiwaku AKU ADALAH DEWI Aku adalah dewi Dewi yang tercipta sebagai manusia Tanpa keajaiban Selalu merasa kesepian Dunia luas yang sesungguhnya indah Terasa sempit sesakkan nafasku Jauh dari rasa indah Kesepian ditengah keramaian Jauh dari rasa damai Melihat sekeliling….. Penuh dengan manusia bersandiwara dan bertopeng Aku terkontaminasi dengan mereka Ikut bermain sandiwara jauh dari hati dan diri sendiri Ya tuhan….. Aku terlalu jauh dengan semua ini Ini bukan aku…….. kemana aku harus mencari diriku…. Kemana aku harus temukan hatiku….. Aku ingin hidup Berdiri disini jadi diri sendiri Tanpa harus kulihat manusia lain bersandiwara padaku Tanpa harus terhina dengan keadaan fisikku Aku juga manusia Bukan dewi dari khayangan Tercipta dengan keajaiban dan kesempurnaan Aku juga ingin merasa damai Seperti para dewi dikhayangan Biarkan aku jadi diri sendiri Menikmati hidup ini apa adanya Karena aku sudah teramat lelah Tuk terus bersandiwara Tuk hidup dan mengikuti manusia-manusia ini Aku ingin seperti dewi Dewi yang terlahir sebagai manusia Tanpa harus bersandiwara jadi manusia lain Karena aku adalah dewi PELANGI ITU DATANG LAGI Dikala sepi menghampiriku Rasa itu kembali hadir disini Rasa rindu yang seharusnya telah mati Rindu itu hadir membawa kepingan hati Kepingan hati yang telah hancur bersama asaku Hatiku menjerit….. “ Dimana sekarang kamu sayang ” “ Masihkah ada aku dihatimu ” “ Apa kamu merasa yang aku rasa ” “ Aku masih mencintaimu apa adanya ” Tapi aku hanya bisa membiarkan pelangi menghiasi mata indahku Dimana pun kamu sekarang berada Kamu tidak akan pernah tahu Bagaimana hancurnya aku menjaga perasaan ini Perasaan yang seharusnya telah mati oleh waktu SELAMAT JALAN SAHABAT Kita pernah bersama Bercerita….. Tertawa dan menangis Kita juga pernah berjalan beriring berdua Merasakan teriknya matahari Merasakan dinginnya angin malam Kita pernah biarkan rinai hujan basahi wajah kita Kita pernah rasakan sakit Kita juga pernah lakukan hal-hal tergila Untuk lewati waktu Celoteh yang biasa aku dengar Kini tidak bisa lagi terdengar Tingkah yang engkau lakukan Juga tidak dapat kulihat lagi Kau telah pergi….. Sisakan kenangan Mungkin engkau telah letih dengan keangkuhan dunia ini Sahabat..... Masih banyak cerita tentangmu dan kisah hidupmu Tidak akan cukup lembar menulisnya Selamat jalan sahabat….. Doaku selalu ada untukmu….. SUJUD DALAM SAJADAHKU bila kata sudah tak bisa lagi ungkapkan aku adalah manusia berdosa bila airmata sudah terasa tak cukup untuk minta pengampunanmu kadang sikap masih jauh terasa dari kebaikan karena aku hanya manusia kadang tersadar........... saat hati merasa tak sempurna saat dosa melintas dibenakku tertelan ludah rasa bagai sepahit empedu saat lidah mengucap bagai sembilu datangkan sesak dijantungku walau jauh dalam hatiku aku masih setia dengan imanku aku rapuh karena aku manusia bila sujud dalam sajadahku terbentur pertanyaan dihati mampukah ini semua menjadi sah dimatamu ? saat airmata mengalir....... terasa indah dan bahagia walau dalam dada terasa sesak menghantam hanya sujud dalam sajadahku yang mampu membuat mata hati ini kuat untuk menatap kedepan saat mimpi buruk seperti menjadi teman sejati hanya sujud dalam sajadahku yang mampu membuatku tetap setia padamu hanya namamu yang mampu membuat hati ini bergetar saat hati mengingat dan saat lidah mengucap namamu " ya allah " hanya sujud dalam sajadahku yang mampu membuatku hidup dan menikmati dunia yang indah ini tanpa sujud dalam sajadahku aku sudah menjadi mayat yang hidup bersama iblis sujud dalam sajadahku aku pasrah dan serahkan hidupku By. Dewi Subowo 080211 15:02 |
File under >> Puisi Sakit Hati >> Puisi Putus Cinta >> Puisi Persahabatan >> Puisi Kangen
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar